Jumat, 07 November 2014

Sadis, Preman Lempar Pria Buta ke Rel Kereta


Dua preman tertangkap kamera CCTV sedang menganiaya dua korbannya yang salah satunya buta dan tuli, dengan mendorong mereka ke jalur kereta api di stasiun Chelmsford, Essex, London.
Daniel Webster, 23 tahun dan temannya, Niall Martin, 24 tahun, menganiaya para korbannya saat menunggu kereta yang lewat. Akibat aksi dua preman itu, petugas stasiun terpaksa menghentikan jalur utama yang melalui Essex untuk menghindari kecelakaan. 

Atas kejadian itu, pengadilan Chelmsford Crown menghadiahi Webster dengan hukuman penjara selama 22 tahun. Sementara temannya, Martin, harus mendekam selama 9 bulan.

Kejadian itu terjadi pada Februari 2014. Saat itu, Webster dari Coggeshall dan Martin dari Colchester mendekati dua bersaudara dari Ipswitch menanyakan kereta api. Namun tiba-tiba kedua bersaudara itu diserang dan dianiaya di bibir jalur rel kereta api.

Webster memukul dan mendorong adik korban ke jalur rel kereta api. Setelah itu, dia dengan dibantu Martin, melakukan hal sama terhadap korban yang ternyata buta dan setengah tuli.

Hakim David Turner mengatakan kejadian tersebut sangat tercela dan menyebut tindakan kedua preman itu sebagai sangat berbahaya.

"Kejadian ini akan menjadi hal yang ditakutkan penumpang yang melakukan perjalanan pada larut malam."

Kepala Detektif Alan Reed dari Kepolisian Transportasi Inggris berkata, "Ini adalah salah satu kejadian yang paling mengerikan yang pernah saya selidiki."

"Webster dan Martin termasuk pelaku yang biadab. Dan salah satu dari korban menderita cedera di kakinya."

Detektif Reed mengatakan, bisa saja kedua korban itu meninggal karena dilindas kereta api. "Saya harap hukuman yang diterima kedua preman itu sebanding dengan perbuatannya. Meski sebenarnya para korban akan tetap menderita selama hidupnya."

Akibat kejadian itu, korban yang buta terpaksa berjalan dengan kruk dan tidak dapat bekerja selama enam bulan. Sekarang, pria itu berjalan dengan pincang dan cedera kakinya butuh waktu dua tahun untuk sembuh. [Sumber: Mirror.co.uk]