Sabtu, 22 November 2014

Alasan Pekerja Seks Sarkem Rajin ke Gunung Kemukus


Pemilik tempat penginapan di kawasan prostitusi Pasar Kembang (Sarkem), Yogyakarta, Sarmi, 42 tahun, menuturkan para anak asuh yang menginap di tempatnya rutin menyambangi wisata ziarah Gunung Kemukus di Sragen, Jawa Tengah. 

Menurut Sarmi, para pekerja seks di Sarkem rutin datang berombongan ke Kemukus namun bukan untuk mencari penglarisan atau ngalap berkah dengan ritual seks. Melainkan murni bekerja sebagaimana penyedia jasa, seperti profesinya di Sarkem.

"Ada gula ada semut, di mana yang lagi ramai itu didatangi," ujar Sarmi menganalogikan rutinitas anak asuhnya yang nekat menempuh jarak lumayan jauh dari Yogya ke Kemukus itu kepada Tempo, Sabtu, 22 November 2014. 

Hanya saja, para pekerja di Sarkem itu tak pernah berlama-lama di Kemukus. Paling banter, ujar Sarmi, penghuni Sarkem itu hanya sehari semalam beroperasi di Kemukus. Hal itu rutin dilakukan tiap hari pasaran-35 hari sekali-yakni saat Jumat Pon. Kamis sore mereka berangkat, Jumat malam pulang. 

Soal tarif yang berlaku di Kemukus, Sarmi menuturkan lebih rendah dibanding Sarkem. Namun, di Gunung Kemukus lebih ramai pengunjung. Sehingga, PSK Sarkem bisa mendapat tiga sampai empat pelanggan semalam dibanding di Sarkem yang hanya satu pelanggan. 

Wisata ziarah Gunung Kemukus di Jawa Tengah diberitakan media televisi Australia, Special Broadcasting Service (SBS). SBS adalah satu dari lima lembaga penyiaran berjaringan luas di Australia. Dalam program Dateline di SBS One yang berjudul "Sex Mountain", wartawan SBS, Patrick Abboud, bingung saat melihat praktek ritual seks di Gunung Kemukus yang bercampur dengan prostitusi.