Jumat, 07 November 2014

Kisah 'teroris' pro-rakyat yang jadi simbol protes era modern


Tanggal 05 November 2014 kemarin adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak anggota hacktivist di seluruh dunia. Kenapa demikian dan kenapa penggunaan tanggal tersebut mengacu pada seorang pria bernama Guy Fawkes?

Setiap tanggal 05 November, tidak sedikit dari masyarakat Inggris yang menyalakan api unggun dan kembang api untuk menandai hari dieksekusinya seorang pria yang disebut teroris dari kelompok Katolik Roma oleh pemerintah Inggris di abad ke-17 bernama Guy Fawkes atau Guido Fawkes.

Tidak hanya sebagai penanda itu saja, kelompok hacktivist yang menamakan diri mereka Anonymous juga menjadikan hari tersebut sebagai hari yang sangat bersejarah sebagai simbol perlawanan rakyat terhadap tirani dan pemerintah yang tidak pro dengan masyarakat.

Awal kisah bermula dari aksi yang dilakukan beberapa orang yang ingin meledakkan gedung parlemen (House of Lords) pada tahun 1605. Secara matang, kelompok itu merancang setiap hal secara detailnya dan Guy Fawkes terpilih sebagai seorang yang menyalakan sumbu peledaknya.

Ada sekitar 36 barel mesiu ditanam di bawah gedung parlemen pada waktu itu. Sayangnya, sebelum Guy berhasil menyalakan sumbu peledak tersebut, dia ditangkap pihak berwenang karena ternyata plot atau skema serangan dan sabotase itu bocor dan diketahui pihak kerajaan.